Jumat, 09 April 2010

Konsep Lansia

Ini, adalah tugas kelompok pada kami dinas di Panti Sosial Tresna Werdha, daripada makalah_nya di simpan mending berbagi to pembaca2 semua, semoga bermanfaat....


KONSEP LANSIA

1 Definisi

Menurut Undang-Undang No.4 tahun 1965, seseorang yang dapat dinyatakan sebagai seorang lanjut usia adalah orang yang bersangkutan telah mencapai umur 65 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari0hari dan menerima nafkah dari orang lain.

Menurut Undang-Undang No.13 tahun 1998 pada Bab I pasal ayat 2, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, baik pria dan wanita.

2 Klasifikasi Lansia

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada 4 tahap :

a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun

b. Lanjut usia (elderly) 60-74 tahun

c. Lanjut usia tua (old) 75-90 tahun

d. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

Menurut Prof. Dr. koesoemanto Setyo negoro, SPKJ. Lanjut usia dikelompokkan sbb :

a. Usia dewasa muda (elderly adulthood) usia 20-25 tahun

b. Usia dewasa penuh (middle years) / maturasi usia 25-60/65 tahun

c. Lanjut usia (geriatric age) usia lebih dari 65/70 tahun

- Usia 70 – 75 tahun (young old)

- Usia 75 – 80 tahun (old)

- Usia > 80 tahun (very old)

Menurut Burnside (1979) ada 4 tahap lanjut usia :

a. Young old (usia 60 – 69 tahun)

b. Middle age (usia 70 – 79 tahun)

c. Old-old (usia 80 – 89 tahun)

d. Very old-old (usia 90 tahun keatas)

3. Perubahan Sisitem Pada Lansia

Akibat perkembangan usia, maka lanjut usia mengalami perubahan bersifat universal dan menuntut lansia untuk beradaptasi ,secara terus menerus. Perubahan tersebut antara lain : Perubahan fisik, perubahan psikososial , dan perubahan spiritual.

Perubahan fungsi organ ini tidaklah sama satu dengan lainnya antar individu (lansia) meskipun demikian secara umum dijumpai penurunan fungsi secara menyeluruh. beberapa perubahan dari fungsi organ sistem yang terjadi akibat proses penuaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :



NO

ORGAN SISTEM

MORFOLOGI DAN FUNGTION

1

Keseluruhan

Berkurangnya tinggi badan dan berat badan, bertambahnya fat-to-lean body mass ratio dan berkurangnya cairan tubuh.

2

Sistem Integumen

Kulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak, kulit kering, dan kurang elastis karena menurunnya cairan dan hilangnya jaringan adiposa, kulit pucat, dan terdapat bintik-bintik hitam akibat menurunnya aliran darah ke kulit dan menurunnya sel-sel yang memproduksi pigmen, kuku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh, pada wanita usia > 60 tahun rambut wajah meningkat, rambut menipis dan botak dan warna kelabu, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya dan fungsi kulit sebagai proteksi menurun.

3

Temperatur Tubuh

Temperatur tubuh menurun akibat kecepatan metabolisme yang menurun, keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak diakibatkan oleh rendahnya aktivitas otot.

4

Sistem Muskular

Kecepatan dan kekuatan kontraksi otot skeletal berkurang, pengecilan otot akibat menurunnya serabut otot, pada otot polos tidak begitu terpengaruh.

5

Sistem Kardiovaskuler

Katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1% per tahun, berkurangnya cardiac output, heart failure terhadap repon stress, kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer, bertambah panjang dan lekukan, arteria termasuk aorta, intima bertambah tebal, fibrosa di media arteri.

6

Sistem Perkemihan

Ginjal mengecil, nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, filtrasi glomerulus menurun sampai 50 %, fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang mampu mempekatkan urin, Bj urin menurun, proteinuria, , ambang ginjal tehadap glukosa meningkat, kapasitas kandung kemih menurun 200 ml karena otot-otot yang melemah, frekuensi berkemih meningkat, kandung kemih sulit dikosongkan pada pria akibatnya retensi urin meningkat, pembesaran prostata (75% usia diatas 65 tahun), bertambahnya glomeruli yang abnormal, berkurangnya creatine clearance, berkurangnya renal blood flow, berkurangnya maximum urine osmolity, berat ginjal menurun 30-50% dan jumlah nephron menurun, kemampuan memekatkan atau mengencerkan oleh ginjal menurun.

7

Sistem Pernafasan

Otot-oto pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, menurunnya aktivitas cilia, berkurangnya elastisitas paru, alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlah berkurang, oksigen arteri menurun menjadi 75 mmHg, Co2 pada arteri tidak berganti, berkurangnya reflek batuk.

8

Sistem Gastrointestinal

Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esophagus melebar, rasa lapar menurun,asam lambung menurun waktu pengosongan lambung menurun, peristaltic melemah sehingga dapat mengakibatkan konstipasi, kemampuan absorbsi menurun, dan hati mengecil, produksi saliva menurun, produksi HCL dan pepsin menurun pada lambung.

9

Rangka Tubuh

Osteaartritis, hilangnya bone substance

10

Sistem Penglihatan

Kornea lebih berbentuk sferis, sfingter pupil timbul sclerosis dan hilangnya respon terhadap sinar, lensa menjadi keruh, meningkatnya ambang pengamatan sinar (daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat, susah melihat cahaya gelap). Berkurangnya atau hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang : berkurang luas pandangan, berkurangnya sensitivitas terhadap warna (menurunnya daya membedakan warna hijau atau biru pada skala dan depth perception).

11

Sistem Pendengaran

Presbiakusis atau penurunan pendengaran pada lansia, membrane timpani menjadi atropi menyebabkan otokklerosis, penumpukan serumen sehingga mengeras karena meningkatnya keratin, perubahan degeneratif osikel, bertambahnya obstruksi tuba eustachii, berkurangnya persepsi nada tinggi, berkurangnya pitch diserimination.

12

Sistem Syaraf

Berkurangnya berat otak sekitar10-20%, berkurangnya sel kortikal, reaksi menjadi lambat, kurang sensitive terhadap sentuhan, berkurangnya aktivitas sel T, bertambahnya waktu jawaban motorik, hantaran neuron motorik melemah, kemunduran fungsi saraf otonom.

13

Sistem Endokrin

Produksi hampir semua hormone menurun, fungsi parathyroid dan sekresinya tidak berubah, berkurangnya ACTH, FSH, TSH, dan LH, menurunnya aktivitas tiroid akibatnya basal metabolisme menurun, menurunnya produksi aldosteron, menurunnya sekresi hormone gonands : progesterone, estrogen, dan aldosteron, bertambahnya insulin, norefi-nefrin, parathormone, vasopre sin, berkurangnya tridotironin, psikomotor melambat.

14

Sistem Reproduksi

Selaput lender vagina menurun atau kering, menciutnya ovarie dan uterus, atropi payudara,

testis masih dapat memproduksi , meskipun adanya penurunan secara berangsur-angsur dan dorongan seks menetap sampai diatas usia 70 tahun, asal kondisi kesehatan baik, penghentian produksi ovum pada saat menopause.

15

Daya Pengecap Dan Pembauan

Menurunnya kemampuan melakukan pengecapan dan pembauan, sensitivitas terhadap 4 rasa menurun : gula, garam, mentega, asam setelah usia 50 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar